Senin, 18 Oktober 2010

HARGA BERAS

KOMPAS/RIZA FATHONI

JAKARTA, KOMPAS.com — Harga beras dengan mutu sedang di Semarang, Jawa Tengah, selama satu pekan terakhir ini cenderung stabil di level yang tinggi. Pasalnya, tidak ada perubahan permintaan dan pasokan secara signifikan. Namun, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) memperkirakan, seusai hari raya Lebaran mendatang harga beras akan mulai merangkak naik rata-rata Rp 200 per kg.

Saat ini harga beras jenis Mentik Wangi berada di kisaran Rp 7.500 per kg, Membramo Rp 7.000 per kg, C-4 super Rp 6.500 per kg, C-4 biasa Rp 6.000 per kg, dan beras Umbuk Rp 6.000 per kg.

Kestabilan yang sama juga ditemukan di pasar Kota Jambi masih stabil. Rata-rata harga berbagai merek beras yang dijual di tingkat pedagang pengecer masih stabil dan stok cukup memenuhi permintaan pasar. Selain hasil panen petani setempat, pasokan komoditas bahan pangan itu juga didatangkan dari Palembang, Lampung, dan Padang. Beras cap Tiga King masih tetap dijual Rp 6.750/kg, cap Ikan Belido Rp 7.400/kg, cap Anggur Rp 8.400/kg, beras IR 64 Rp 7.000/kg, dan beras IR 42 ditawarkan Rp 6.500/kg.

Sementara itu di Ambon, harga beras mengalami peningkatan hingga 19,77 % atau naik Rp 35.000 dibanding harga sebelumnya. Untuk beras SW (Sumber Wadung) dan cap Mangga isi 25 kg naik dari Rp177.000 menjadi Rp 212.000. Harga beras merek lainnya juga mengalami kenaikan serupa, antara lain Dewi Fortuna (25 kg) Rp 210.000, Dua Lonceng (20 kg) Rp159.000, Agung (25 kg) Rp 202.000, Bulir Mas (25 kg) Rp 210.000, Tiga Berlian (25 kg) Rp 172.000, dan Tawon (25 kg) yang mencapai Rp 212.000. Kenaikan harga ini disebabkan gagal panen akibat musim hujan yang berkelanjutan. (Femi Adi Soempeno/Kontan)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar